Showing posts with label PERISTIWA. Show all posts
Showing posts with label PERISTIWA. Show all posts

Kecelakaan Bus Pariwisata Di Jalan Magelang- Boyolali, Polisi : Tidak Ada Korban Jiwa

 


MAGELANG - Trankonmasi.com

Peristiwa Kecelakaan tunggal menimpa sebuah Bus Pariwisata dan Minibus di Jalan Magelang- Boyolali Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang pada Sabtu 16/07/2022 siang.


Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 12.30 tersebut berlokasi persis di depan SMP Negeri 2 Sawangan dan sempat menjadi perhatian warga dan pengendara yang melintas.


" Bus Pariwisata ini membawa 34 penumpang yang merupakan pendaki gunung dan dua orang kru Bus. Sementara untuk minibus membawa 4 orang penumpang termasuk sopir," kata Kasatlantas Polres Magelang, AKP Satrio Bagus Wira Wicaksana, S.I.K


Kasatlantas mengatakan, dugaan sementara kecelakaan terjadi akibat Bus tidak kuat menanjak dan bergerak mundur sebelum masuk ke sebuah kebun yang berada di samping jalan raya.


" Disaat yang bersamaan dibelakang bus terdapat minibus. Karena panik melihat bus tidak kuat menanjak, sopir minibus memilih untuk berjalan mundur dan membanting setir ke kiri sehingga masuk ke kebun," lanjutnya.



Dia menjelaskan Bus dikendarai oleh Andreas berangkat dari Jakarta hendak menuju jalur pendakian Suwanting, Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan. Sedangkan minibus dikemudikan oleh Arif Himawan.


" Masih kami duga, sistem pengereman pada Bus tidak berfungsi dengan baik," imbuhnya.


Sementara untuk kendaraan yang terlibat kecelakaan sudah berhasil di evakuasi. Sebanyak 25 orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke RSUD Muntilan. Sedangkan penumpang minibus hanya mengalami luka ringan dan dilarikan ke RSUD Merah-putih.



" Tidak ada korban jiwa. Korban yang mengalami luka-luka sudah dibawa ke rumah sakit," jelas Satrio.

Trankonmasi Tim

Dua Orang Tewas, Satu Luka Ringan Dalam Peristiwa Laka Lantas Libatkan Tiga Truk di Jalan Parakan - Kertek

 


Wonosobo, lpktrankonmasi.com

 

Telah terjadi kecelakaan lalu lintas pada Jum’at (07/01/2022) sekira pukul 02.30 wib DI Jalan Parakan-Kretek, Dusun Prumbanan, Desa Purwojati, Kecamatan Kretek, Kabupaten Wonosobo.


Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan satu orang luka ringan.


Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Wonosobo, AKP Sugito menyampaikan kronologi kejadian lakalantas.


“ Kecelakaan maut itu melibatkan tiga buah truk, yakni truk Hino berpelat nomor B 9799 TXT, truk Isuzu berpelat nomor K 8922 TK, dan truk Mitsubishi D 8735 YE,” ungkapnya.


Kbm Truk Hino No. Reg : B-9799-TXT melaju dari Parakan menuju Kertek, pada malam hari melewati jalan dua jalur dan sedikit menikung kekiri dengan cuaca cerah dan arus Lalin pun sepi,” lanjutnya


“ Kecelakaan bermula Truk Hino yang dikemudikan Darmadi melaju dari arah Parakan Temanggung menuju Kretek Wonosobo. Saat melewati jalan aspal yang menikung diduga Darmadi tidak memperhatikan keberadaan truk Isuzu di depannya yang dikemudikan oleh Sutikno yang membawa penumpang Askabu Surur. Truk Hino tersebut oleng ke kanan dan mengenai Truk Mitsubishi yang dikemudikan Tarsim berpenumpang Yaya Sunarya yang melaju dari arah berlawanan. Karena jarak yang begitu dekat terjadi benturan kendaraan sehingga Truk tersebut oleng ke kiri dan masuk ke parit,” terangnya.

 

“ Peristiwa tersebut mengakibatkan Kbm Truk Noplat  D-8735-YE, Tarsim (45) dan penumpang Yaya Sunarya (46) warga Dusun Citarik Desa Batumalang Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran Meninggal Dunia di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo (MD). Sedangkan Pengemudi Kbm. Truk Hino No. plat B-9799-TXT, Darmadi (40) warga Dusun Bogeg Kelurahan Karanglayung Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu dalam keadaan sadar dan mengalami luka ringan lecet tangan kanan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Wonosobo”, jelas Kasatlantas Polres Wonosobo.

 

 

Dengan kejadian kecelakaan tersebut, Kasatlantas jmenghimbau kepada para pengendara yang melintas baik dari arah Parakan menuju Kertek dan sebaliknya


agar berhati-hati ketika mengendarai kendaraan baik sepeda motor maupun mobil ketika melewati TKP laka lantas, karena jalan tersebut masih banyak tumpahan solar yang berceceran.

 

(Rohadi Tmg)


Naas, Dua Penggali Sumur Diduga Hirup Gas Beracun



MAGELANG, lpktrankonmasi.com – Kejadian naas dialami 2 penggali sumur yang sedang bekerja membuat sumur di Dusun Bungkusrejo RT 6 RW 3, Desa/Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Satu orang meninggal dalam kejadian ini diduga karena menghirup gas beracun sedangkan 1 korban lainya mengalami gangguan pernafasan dan dilarikan di rumah sakit terdekat.


Demikian disampaikan Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, S.H., S.I.K., melalui Kasihumas Iptu Abdul Muthohir, S.H., Minggu (26/12/2021). Dijelaskan Muthohir, korban tersebut adalah  Sudar (65) yang berprofesi sebagai buruh pembuat sumur. Lelaki beralamat di Dusun Tepus Kulon RT 1 RW 10, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, ini meninggal dunia di lokasi penggalian.




“Kemudian korban kedua Jamak (50) seorang laki-laki profesi buruh alamat Dusun Tepus Kulon 1/10, Desa Surodadi, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang mengalami sesak nafas dan dirawat di Rumah Sakit Syubanul Wathon Tegalrejo,” jelas Muthohir.


Muthohir menjelaskan kronologi kejadian, pada hari Minggu (26/12/2021) sekira pukul 08.30 WIB, Korban Sudar dan Korban Jamak berangkat kerja untuk membuat sumur di rumah kontrakan Faizah. Yang mana pada Rabu (22/12/2021) kedua penggali sumur ini telah dihubungi Saksi Faizah.




“Kedua korban dimintai tolong membuat sumur di rumah kontrakan Faizah di Dusun Bungkusrejo, Tegalrejo dan memulai membuat sumur dengan cara manual,” jelasnya.



Sampai hari Minggu tanggal 26 Desember 2021 sumur tersebut sudah mencapai kedalaman 10 meter. Setelah mencapai kedalaman 10 meter Korban Sudar turun ke dalam sumur, sedangkan Korban Jamak berada di atas.



Sekitar 10 menit Korban Sudar di dalam sumur, lanjut Muthohir, Korban Jamak yang berada di atas sumur mulai curiga. Karena Korban Sudar hanya diam tidak ada tanda-tanda menggali sumur. Kemudian Korban Jamak bermaksud masuk ke dalam sumur untuk memeriksa kondisi Korban Sudar.



“Dan saat sampai di dalam sumur mendapati Korban Sudar sudah tidak sadarkan diri dan selanjutnya korban Jamak berusaha keluar dari sumur dan berteriak meminta tolong. Selanjutnya Korban Jamak dibantu warga sekitar untuk naik ke atas sumur,” lanjutnya.



Atas kejadian tersebut, Saksi, Fahrurozi (41) pemilik kontrakan melaporkan kepada pihak kepolisian guna segera diambil tindakan.  Akhirnya Korban Sudar dievakuasi oleh BPBD, Damkar Kabupaten Magelang, Basarnas Borobudur dan Polsek Tegalrejo. 




Petugas selanjutnya membawa korban Sudar ke rumah sakit RST Dr. Soedjono Magelang dan Korban Jamak mendapat perawatan di Rumah Sakit Syubbanul Wathon Tegalrejo.



Muthohir mengatakan, kedua korban berprofesi sebagai penggali sumur. Saat menggali sumur di rumah kontrakan Faizah itu adalah sumur baru. Korban meninggal diduga menghirup gas beracun di dalam sumur di kedalaman 10 meter.



“Ini murni kecelakaan, tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Pihak keluarga pun telah memahami dan memaklumi serta menerima musibah tersebut,” pungkas Muthohir. (Trankonmasi Tim)

Gempa di Maluku Barat Daya Rusak Puluhan Rumah Warga




MALUKU, Trankonmasi.com


Puluhan rumah warga yang berada di dua desa di Kecamatan Damer, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) rusak diguncang gempa berkekuatan 5,6 magnitudo.


Puluhan rumah warga yang mengalami keruskaan itu berada di Desa Illih dan Desa Bebar di Kecamatan Damer.


Gunjangan gempa yang sangat kuat getarannya itu terjadi pada Minggu (12/12/2021) dini hari sekira pukul 00.29 WIT. Gempa berada pada kedalaman 10 km di bawah permukaan laut. Belum diketahui apakah bencana gempa ini merenggut korban jiwa maupun luka.


Data sementara 21 rumah warga mengalami kerusakan,” kata Sekretaris Daerah MBD Alfons Siamiloy kepada Trankonmasi.com via telepon seluler, Senin (13/12/2021).


Dia merinci dari 21 rumah warga yang rusak itu, sebanyak 13 rumah warga di dusun Bebar Barat mengalami kerusakan berat dan enam rusak ringan. Adapun di Desa Illih dua rumah warga mengalami kerusakan sedang.


Untuk di dusun Bebar Timur kalau tidak salah ada enam rumah. Tapi kondisi cuaca sangat buruk di sana hingga menyebabkan gangguan internet. Jadi kita belum dapat laporan lengkap,” kata Alfons.


Menurut Alfons terkait kejadian itu, dia telah memerintahkan Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) MBD untuk segera mendatangi lokasi bencana melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan tanggap darurat.


Saya sudah perintahkan BPBD untuk turunkan tim ke lapangan untuk identifikasi. Dan pastikan kerusakan yang terjadi termasuk nilai kerugiannya,” ujarnya.(JS)

Jepara : Warga Geruduk Balai Desa Gegara Oknum Perangkat Desa Kepergok Selingkuh

 


Jepara, lpktrankonmasi.com

(10/12/2021)

 

Warga Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mendatangi kantor Petinggi menuntut dicopotnya perangkat desa.Selasa, (6/12/2021)

 

Adapun, desakan pencopotan perangkat desa tersebut muncul, karena terlibat perselingkuhan dan penganiayaan sehingga dianggap mencoreng nama baik desa. Kehadiran warga diterima langsung oleh Petinggi Desa Bondo, Purwanto.

 


Aksi warga itu diduga buntut dari sikap pemerintah desa (pemdes) yang dinilai lamban dalam mengambil sikap atas kasus dugaan asusila dan tindakan pemukulan perangkat tersebut. Sementara, warga makin resah dengan perilaku Marsono yang dinilai sudah mencoreng desa dengan indikasi perselingkuhan dan tindakan pemukulan yang dilakukannya terhadap Joko.

 

Menurut koordinator warga yang berunjuk rasa, perangkat desa yang terlibat perselingkuhan adalah M yang menjabat Kepala Seksi Pemerintahan.

 

 "Kami membutuhkan figur perangkat desa yang bisa menjadi panutan. Dengan perbuatan Marsono jelas menjadikan nama desa tercoreng,” katanya.

 


“Kami merasa malu mempunyai perangkat desa seperti Marsono, dengan memakai seragam jotosi wong nggowo bojone wong,” terangnya.

 

 Kami meminta agar pemerintah desa mencopot jabatan Marsono selaku Kasi Pemerintahan Desa Bondo, karena telah melakukan perselingkuhan," lanjutnya.

 

Purwanto selaku Petinggi desa Bondo menjelaskan bahwa telah terjadi mediasi antara kedua belah pihak yakni pihak suami dari teman kencan dan oknum perangkat desa.

 

“Terkait dengan adanya mediasi antara Sumanah, Arif suami  Sumanah dan Marsono itu terserah. Tapi tindakan Marsono menganiaya Joko itulah yang kami tuntut,” tegas perwakilan dari warga.

 

Purwanto sebagai Petinggi Desa Bondo menyampaikan jika permasalahan ini bisa diselesaikan secara damai. Dan permohonan maaf atas tindakan asusila yang dilakukan oleh perangkatnya Marsono.

 

“ Sebagai sesama warga desa Bondo kalau bisa kita saling memaafkan. Dan saya minta maaf atas apa yang telah terjadi,” ucap Purwanto.

 

Camat Bangsri, Debby Nifandrian, S.Sos mengakui bahwa dirinya mendapat laporan adanya perselingkuhan tersebut.

 

Akhirnya atas desakan warga Pemerintah Desa mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Camat Bangsri, Debby Nifandrian, S.Sos, dengan isi surat permohonan bantuan penyelesaian permasalahan asusila yang dilakukan perangkat desa Bondo Marsono di desa Sekuping Kecamatan Kembang.



Dengan musyawarah khusus yang dihadiri oleh Perangkat Desa, Perwakilan BPD, RT, dan RW maka dibuatlah surat yang isinya sebagai berikut : 1) Mutasi Jabatan dari Kasi Pemerintahan Staf Kaur TU/umum yang belum terisi; 2) Wajib melaporke kantor kecamatansetiap hari kerja dalam kurun waktu 1 (stu) bulan; 3) Tidak menerima tunjangansebagai perangkat desa selama 1 (satu) tahun; 4) Berangkat kerja pukul 07.00 Wib dan membersihkan lingkungan balai desa.

Sedangkan terkait kasus pemukulan yang dilakukan Marsono kepada Joko akan diselesaikan jalur hukum, yang saat ini masih dalam proses di Polsek Kembang Kabupaten Jepara.

Sebagai perangkat desa yang juga sebagai penyelenggara Negara adalah sosok figure yang menjadi panutan bagi warga desanya. Seharusnya turut menciptakan ketentraman dan ketertiban bagi masyarakat desanya. Perangkat desa tidak boleh melakukan perbuatan yang menimbulkan keresahan bagi warganya. Menjadi pemimpin ternyata tidak gampang.

 

 (J Trankonmasi Tim)